Kitalah yang bermasalah

marah-marah. beberapa kalimat terdengar meluncur dengan lancar seputar kejengkelan saat berangkat kerja. dari jalanan macet, jalan berlobang, pengendara lain ugal-ugalan hingga knalpot yang memekakkan telinga.
baru beberapa jam, di kantor uring-uringan lagi. nasabah yang rewel, orang tidak mau antre, ballpoint ngadat dan seterusnya. tak lupa tambahan teman sebelah tempat duduk yang tak kalah menjengkelkan, tau lagi bad day malah memperkeruh suasana. saatnya pulang....
weh, sangat menjengkelkan juga tuh tetangga sebelah. tau sih baru beli motor baru, tak usah di lap di depanlah, kita tau kok itu motor baru. ada lagi tuh sebelah, kita tau juga kok baru beli home theatre, g usahlah keras-keras suaranya. malem datang...
sepi sekali sih? mana satpam yang biasa jaga? dah dibayar juga tiap bulan, masih saja tidak benar kerjanya. dah sepi, banyak nyamuk, piket ronda juga belum datang, penjual mi goreng dah hampir jam 10 belum datang juga?
kenapa hari ini begitu menyedihkan? apa sih kerjaan orang-orang sekitarku?
Eeiiit,...
jangan langsung memvonis orang lain yang tidak benar. malah barangkali kitalah yang bermasalah. rehatlah sejenak, atur emosi, atur ritme yang mengalir dalam otak kita. pikirkan kembali, apakah benar orang lain yang bermasalah?
atau jangan-jangan kitalah yang tidak bisa dan tidak mau beradaptasi?
Masalahnya adalah Kita lah masalahnya.........